Yuk, cari tahu sejumlah penyebab TV LED berubah warna dan cara mengatasinya. Tidak usah panik ya, simak dulu ulasan berikut ini. Biasanya, peralatan elektronik mengalami masalah setelah dipakai dalam waktu cukup lama atau durasi yang sering. Tidak usah heran kalau hal ini terjadi pada televisi, AC, microwave, lemari es, atau peralatan rumah tangga lain. Mungkin kamu mengalami layar televisi mengalami perubahan warna, hal yang bisa saja terjadi. Warna yang ada di layar tidak lagi standar, bisa jadi muncul dominan warna biru, hijau, atau merah. Hal ini tentu mengganggu saat kamu dan keluarga sedang asyik menyaksikan tayangan favorit di televisi. Situs properti akan membahas sejumlah penyebab perubahan warna layar televisi. mengutipnya dari berbagai sumber seperti media berita online. Sumber 1. Masih Menggunakan Module T Con dengan IC AS15 Produk televisi LED memang beragam, sehingga ada TV yang dirilis pada tahun atau kurun waktu tertentu. Televisi tersebut masih memakai modul T Con dengan IC AS15. Perlu diketahui kalau tipe produk ini adalah OC voltage buffer. Maksudnya, kalau tegangan listrik yang keluar dari IC AS15 tidak sesuai dengan yang diperlukan oleh panel LED. Maka, tampilan pada layar TV LED terlihat pudar, cenderung seperti warna putih. Modul ini menjadi kelemahan televisi sehingga cepat rusak. Alhasil, televisi yang diproduksi belakangan ini tidak lagi atau jarang memakai modul IC tipe tersebut. Solusinya adalah mengganti IC dengan IC terbaru atau kamu tidak membeli produk televisi dengan IC AS15. 2. Masalah Mainboard Masalah lain yang menjadi penyebab TV LED berubah warna adalah mainboard yang mengalami kerusakan. Bagian mainboard atau motherboard adalah papan utama yang berisi komponen dan chip controller. Sekedar informasi, bagian ini menjadi pusat pengaturan dan pengendalian kerja dari komponen perangkat televisi. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah memeriksa kabel LVDS dari mainboard atau motherboard ke controller board. Kamu harus memastikan tidak ada kabel yang longgar. Jika ada kabel yang longgar, segera cabut dan kemudian memasang kabel dengan benar. Cara mengatasi berikutnya adalah memeriksa sambungan solder pada konektor kabel ke motherboard atau mainboard. Selanjutnya, melakukan reset FPCB dari controller board ke driver board. 3. Mengatur Remote Control Penyebab TV LED berubah warna lainnya adalah lantaran kesalahan dalam setting atau pengaturan pada remote control. Mungkin, tanpa kamu menyadari telah menekan tombol yang salah pada remote control. Alhasil, ada perubahan pada warna layar televisi. Solusi mengatasinya mudah banget, langkah pertama adalah menekan tombol menu pada remote control. Lantas, kamu memilih pencarian manual, memakai tombol anak panah ke atas bawah, kanan kiri. Kamu bisa menekan enter dan memilih opsi sistem warna, pilihan sistem dari NTSC ke PAL. Warna layar televisi akan kembali normal, setelah itu kamu bisa menekan tombol exit. Nah, itulah sejumlah penyebab televisi berubah warna pada bagian layar, semoga ulasan ini membantu ya. Jangan lupa membaca artikel untuk mendapatkan informasi yang menarik mengenai properti hingga gaya hidup. Laman ini juga memudahkan bagi para pencari properti dan lainnya karena memang AdaBuat Kamu. Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi, hanya di Kalau kamu sedang mencari rekomendasi properti untuk tempat tinggal atau investasi, pilihan terbaik adalah Fortunia Residences.
disini saya coba memperbaiki dan mencari penyebab kerusakan( layar bercak hijau/ berwarna pelangi) biar lebih jelas l, tonton sampai beres y. cekidot
Perkembanganmotherboard ⢠Beberapa teknologi terbaru yang dimiliki oleh motherboard keluaran terakhir adalah: - PCI Express, - SATA 3 GB, - SLI, - dan beberapa teknologi lainnya. 6. Komponen Motherboard SATA PORT Serial ATA (SATA) merupakan port yang digunakan untuk menghubungkan harddisk dengan PC Anda.
ďťżPermasalahan warna TV yang hanya menampilkan dominan warna tertentu seperti merah, hijau, dan biru biasanya terjadi karena kerusakan pada RGB atau IC Croma. Jika warna TV dominan merah dan biru, maka bisa difokuskan untuk mengatasi Red merah dan Blue biru saja. Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasan selengkapnya mengenai penyebab dan cara mengatasi warna TV yang dominan merah dan biru. Cara Memperbaiki Warna TV Dominan Merah dan Biru Mungkin bisa diatur dengan remote TV saja jika masalahnya hanya pada saturasi warna. Namun untuk TV yang tampilannya sudah merah dan biru secara keseluruhan, maka perlu tindakan lebih lanjut seperti berikut. 1. Menganalisis penyebab kerusakan Anda mungkin perlu membongkar unit TV apabila warna tampilannya dominan merah dan biru yang terlihat di seluruh layar. Silahkan untuk cek pada matrix atau RGB. Caranya dengan mengukur tegangan mesin RGB pada setiap katoda R, G, dan B atau Anda bisa fokuskan pada bagian R dan B saja. Tegangan katoda RGB masing-masing sekitar 125 VDC dan tegangan heater FBT mencapai Heater agar mesin RGB bekerja dengan baik. Jika tegangannya kurang, Anda bisa cek komponen sejalur karena mungkin ada transistor atau resistor yang rusak. 2. Mengatasi kerusakan matrix atau RGB Apabila penyebabnya memang tegangan pada katoda R, G, dan B yang bermasalah, maka cara mengatasinya adalah mengganti komponen yang rusak pada bagian mesin tersebut. Anda bisa membeli komponen yang baru untuk mengganti komponen yang sudah rusak. Setelah di ganti, seharusnya masalah warna TV ini bisa teratasi dan TV dapat menyala dengan normal. Baca Juga Layanan Jasa Service TV Jakarta Barat 3. Warna TV dominan merah dan biru disebabkan IC Croma rusak Jika hasil dari pengukuran tegangan katoda R,G, dan B tidak bermasalah, berarti Anda perlu langkah berikutnya yaitu mengecek bagian IC Croma. Caranya yaitu mengukur tegangan transistor penguat RGB. Tegangan pada transistor ini sekitar 4 VDC untuk dapat bekerja dengan baik. Apabila ada salah satu transistor penguat yang tidak memiliki tegangan, Anda bisa mengecek komponen yang sejalur dengan transistor tersebut. Kalau memang ada yang rusak, berarti Anda harus menggantinya. Seandainya tidak ada komponen yang rusak, berarti yang bermasalah adalah bagian transistornya. 4. Mengatasi kerusakan IC Croma Kalau hasil pengecekan ternyata transistor yang rusak, Anda dapat menggantinya dengan yang baru. TV pasti kembali normal dengan menampilkan jenis warna TV yang lengkap, merah, biru, dan hijau dengan benar. Pastikan bagian RGB dan IC Croma ini tidak bermasalah agar TV Anda kembali berfungsi dengan baik. Itulah beberapa langkah untuk memperbaiki warna TV dominan merah dan biru agar kembali normal. Lebih baik jika Anda mengganti 3 transistor sekalian meski yang rusak hanya pada satu warna saja. Hal ini bertujuan agar tidak muncul kerusakan yang sama setelahnya. Jika hanya mengganti pada warna yang error saja, bisa saja akan muncul kerusakan pada warna lain. Anda tentu harus membongkar TV lagi dan menyita waktu untuk memperbaiki TV yang belum lama diperbaiki. Bingung untuk memperbaiki TV yang rusak? Tenang, cari saja jasa tukang service TV di dan masukan jenis layanan atau jasa yang Anda butuhkan. Nanti akan ditampilkan beberapa pilihan jasa yang sesuai dengan pencarian yang sudah Anda masukan. Download aplikasi Suwun di Play Store atau App Store untuk fitur yang lebih lengkap!
Penyebabblue screen dapat dari dalam sistem maupun malware. Simak penyebab dan cara mengatasi blue screen Windows 10 berikut ini! Mudah, kok! Tips. Tech Hack. Cara Mengatasi Blue Screen Windows 10 Termudah. Gak Usah Panik! Ini Cara Mengatasi Blue Screen Windows 10 Termudah. Shelda Audita. Senin, 11 Jan 2021, 14:30 WIB. Share.
Semakin banyak smartphone yang menggunakan OLED sebagai teknologi layar mereka dan walaupun hal tersebut bukanlah hal yang buruk â bahkan OLED terlihat sangat indah dan berwarna daripada LCD â OLED tetap memiliki kekurangan yang mungkin akan membuat para penggunanya berpikir dua kali ketika ingin memilih smartphone baru mereka, terutama bagi mereka yang ingin memakainya untuk jangka waktu yang lama. Kekurangan yang kami maksudkan adalah efek Burn-In yang akan dialami oleh layar OLED seiring dipakainya. Bagi yang tidak tahu, secara singkat Burn-In adalah efek dimana layar OLED akan memiliki tanda yang permanen di layar karena pemakaian yang lama. Lama dalam hal ini dapat diinterpretasikan sesuai dengan kualitas layar yang dipakai, dapat muncul setelah beberapa tahun, namun dapat juga muncul setelah dipakai selama beberapa bulan. Jika kalian penasaran bagaimana wujudnya ketika sebuah smartphone sudah mengalami Burn-In pada layarnya, kalian dapat datang ke toko smartphone terdekat dan melihat ponsel SAMSUNG yang sudah menjadi ponsel display cukup lama. Mengapa Samsung? Ya, karena Samsung telah menggunakan teknologi OLED pada smartphone mereka untuk waktu yang cukup lama, bahkan Samsung terkenal dengan layarnya yang sangat indah dilihat dan kaya akan warna. Tapi coba kalian lihat jelas-jelas pada layar ponsel display Samsung tersebut, 90% akan sudah mengalami Burn-In dan akan kurang lebih terlihat seperti gambar di bawah ini. Baca juga Apa itu Layar HDR pada Smartphone? Terlihat bahwa tidak ada Burn-In yang jelas secara kasat mata. Tapi ketika ditarik panel notifikasinya, apa yang terjadi? Persentase baterai yang ada di bagian atas masih muncul, yang seharusnya tidak ada pada saat panel notifikasi ditarik ke bawah. Pada saat masuk ke menu Settings juga jam yang ada di gambar sebelumnya masih muncul. Yang perlu kalian cari ketika datang ke toko smartphone adalah hal-hal seperti ini kalau kalian ingin âPixel Peepingâ. Mungkin bagi beberapa orang hal ini tidaklah menjadi masalah, tapi bagi kebanyakan orang hal ini adalah sesuatu yang sangat dipertimbangkan karena tentu jika kalian membeli sebuah smartphone, apalagi yang mahal, kalian tidak ingin ada hal yang mengganggu pandangan kalian ketika melihat layar smartphone kalian yang indah itu seperti jam yang menempel besar di bagian atas layar dan tidak dapat hilang walaupun kalian sudah berpindah ke aplikasi lainnya. Nah sekarang kalian tahu bentuknya seperti apa, lalu apa penyebabnya dan bagaimana cara mencegahnya? Mari simak! Secara dasar, perbedaan dari LCD dengan OLED adalah LCD memerlukan sebuah backlight untuk menerangi pixelâpixel mereka, sedangkan pixel yang ada pada OLED dapat mengeluarkan cahayanya sendiri. Dapat dilihat dari gambar di atas, dimana gambar pertama adalah LCD dan gambar kedua adalah OLED. Dilakukan sebuah test oleh Gary Sims dari Android Authority dimana Gary melihat layar Samsung Galaxy S8 yang sudah memiliki Burn-In melalui sebuah mikroskop dan inilah yang didapatinya. Dapat dilihat dari gambar tersebut bahwa LED yang berwarna biru lebih besar daripada LED yang berwarna merah dan hijau. Hal ini dilakukan Samsung pada layar AMOLED besutan mereka karena LED yang berwarna biru lebih rentan terkena efek Burn-In dan yang dilakukan Samsung adalah mereka membuat LED yang berwarna biru tersebut sedikit lebih besar untuk mengurangi daya yang dipakainya dan mencegah efek Burn-In. Baca juga Apa itu Layar Bezel-Less dan Apa Saja Kekurangannya? Jika kalian ingat monitor CRT yang mungkin pernah kalian atau orangtua kalian pakai, seringkali dipakai sebuah screensaver yang akan muncul ketika layar tersebut dalam keadaan tidak dipakai atau statis dan sudah menyala sekian lamanya dimana terdapat gelembung yang bergerak ke segala sisi layar. Hal ini karena fosfor yang menjadi bahan dasar layar CRT akan menjadi semakin lemah dan menyebabkan efek Burn-In. Walaupun namanya Burn-In, tidak ada yang terbakar pada bagian layar, hanya saja fosfor tersebut menjadi lemah karena memancarkan sinar ke bagian yang sama dalam kurun waktu yang lama dan menjadi âBurn-Inâ pada bagian fosfor pada layar tersebut. Walaupun teknologi CRT dan OLED adalah kedua hal yang sangat berbeda, OLED rentan terhadap Burn-In. Hal ini dapat diambil contoh seperti status bar atau on-screen navigation bar bagi ponsel yang tidak memiliki tombol fisik, LED yang sama terus menerus menyala pada bagian yang sama dan karena menyala dalam waktu yang lama terus menerus, LED tersebut âkehilangan warnanyaâ atau lebih redup. CARA MENCEGAHNYA Ingat, yang ditekankan disini adalah cara mencegahnya, bukan cara menghilangkannya karena OLED pasti akan mengalami Burn-In, hanya waktunya saja yang tidak dapat diprediksi secara pasti. Beberapa hal yang dapat kalian lakukan adalah Jangan atur Brightness pada layar kalian ke tingkat yang paling terang karena jika demikian LED tersebut perlu mengeluarkan daya yang lebih untuk menerangi layar kalian dan lebih rentan untuk âkehilangan warnanyaâ. Aturlah sesuai dengan kenyamanan mata kalian. Ubahlah wallpaper kalian secara berkala, kalau perlu pakai Live Wallpaper jika kalian lebih sayang layar kalian daripada baterai kalian. Usahakan memakai wallpaper yang gelap karena pixel pada bagian gelap tersebut akan benar-benar mati dan tidak mengonsumsi baterai smartphone kalian dan juga mengurangi kemungkinan adanya efek Burn-In. Jika terdapat fitur Always On Display, lebih baik matikan saja jika kalian masih takut juga terhadap efek Burn-In. Jika smartphone kalian menggunakan On Screen Navigation Bar, mungkin aplikasi seperti Navbar Apps akan sangat berguna bagi kalian. Aplikasi ini dapat mengubah wujud Navigation Bar kalian sesuai yang kalian inginkan, bahkan terdapat animasi yang menarik. Namun, Burn-In biasanya terjadi dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Yang kita bicarakan bukanlah dalam hitungan jam ataupun minggu, bisa jadi beberapa tahun. Jadi, kalian tidak perlu was-was pada saat kalian menerima smartphone baru kalian itu dan pakailah dulu seperti yang kalian inginkan. Tapi tentu tidak ada salahnya juga untuk berhati-hati. Semoga artikel ini membantu kalian dalam menjaga keutuhan smartphone kalian. Sampai jumpa di artikel kami yang berikutnya pada tahun 2018! Selamat tahun baru dan semoga kita menutup tahun 2017 dengan luar biasa! Salam Getective đ
. 253 270 207 236 470 426 210 393