Contohkutipan langsung panjang 1. Menurut pendapat Kridalaksana (1996: 2), variasi linguistik berdasarkan pengguna linguistik dibagi menjadi empat jenis sebagai berikut. Dialek sosial adalah dialek yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu atau yang menandai strata sosial tertentu. Dialek temporal adalah dialek yang digunakan untuk periode
Jawaban yang benar adalah E. Berikut merupakan pembahasannya. Teks anekdot merupakan sebuah cerita singkat menarik, lucu, dan mengesankan bagi pembacanya. Isi teks anekdot biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Teks anekdot juga berisikan sindiran yang mengandung kritik, amanat, maupun pesan moral. Fungsi anekdot adalah sebagai berikut. 1 Menghibur pendengar atau pembaca. 2 Mencairkan suasana. 3 Menyampaikan sindiran kepada pihak tertentu. 4 Mengkritik penguasa. Berdasarkan pembahasan tersebut yang bukan merupakan fungsi anekdot adalah dokumentasikan peristiwa masa lalu. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah E.
Cermatiparagraf berikut. (1) Pada Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. (2) Kemampuan berbahasa yang dituntut tersebut dibentuk melalui pembelajaran berkelanjutan. (3) Pembelajaran dimulai dengan meningkatkan pengetahuan tentang jenis, kaidah, konteks suatu teks.
Sobat Pijar pasti pernah membaca cerita lucu yang membuat tertawa, kan? Salah satu jenis teks yang berisi cerita lucu adalah anekdot. Fungsi teks anekdot untuk hiburan dan melepas penat. Teks ini juga sering dijumpai di dalam buku, majalah, koran, atau media ini juga banyak diminati pembaca karena menyajikan cerita ringan yang menghibur dan menarik. Untuk mengetahui apa fungsi teks anekdot, struktur, kaidah kebahasaan, dan contoh teksnya, Sobat Pijar bisa menyimak ulasan berikut ini. Baca juga Pengertian Teks Drama Objek, Tujuan, Fungsi, StrukturPengertian Teks AnekdotTeks anekdot adalah cerita yang ditulis secara singkat dan terdapat unsur jenaka alias lucu di dalamnya. Fungsi komunikasi teks anekdot sendiri adalah untuk menyampaikan kritik mengenai topik-topik yang berkaitan dengan dunia politik, lingkungan, isu sosial, dan layanan publik, namun dibungkus dengan lelucon anekdot sendiri termasuk salah satu risalah klasik dalam kesusastraan Cina yang sudah menyebar ke berbagai wilayah dan sudah menjangkau banyak pembaca. Tidak hanya berisi cerita lucu saja, anekdot juga bisa berisi cerita tentang keanehan, kegetiran, dan kearifan hidup. Teks anekdot tidak harus terdiri dari kalimat yang panjang, namun bisa juga disajikan dalam bentuk dialog antar tokoh. Tidak hanya bermaksud untuk menghibur saja, pada umumnya teks anekdot juga mengandung pesan moral sehingga pembaca bisa memperoleh pengetahuan baru. Tujuan Teks AnekdotSalah satu tujuan dari dibuatnya teks anekdot adalah untuk menghibur pembaca melalui cerita yang lucu, namun tetap mengandung pesan moral atau kritikan. Selain itu, teks anekdot juga memiliki tujuan lainnya antara lain sebagai berikut. Memberikan hiburan bagi pembacaMembuat pembaca tertawa karena mengandung humor atau cerita lucuMemberikan kritikan terhadap suatu fenomena dalam masyarakatMencari ide, inspirasi, solusi, atau inovasi dari pembacaFungsi Teks AnekdotTidak hanya sekadar teks biasa, teks anekdot memiliki fungsi dan kegunaannya sendiri. Berikut ini beberapa fungsi teks anekdot. Fungsi PrimerFungsi primer teks anekdot yaitu untuk mengekspresikan perasaan tidak puas atau kritikan terhadap masalah politik, sosial, dan topik lainnya tanpa menyinggung perasaan orang lain karena disampaikan melalui humor. Fungsi SekunderFungsi sekunder dari teks anekdot yaitu sebagai media hiburan bagi pembaca karena dapat menciptakan gelak Teks AnekdotDalam menulis teks anekdot, ada struktur yang harus dipenuhi agar teks lebih rapi dan terstruktur. Teks anekdot memiliki struktur tersendiri antara lain sebagai ini. AbstraksiAbstraksi merupakan struktur awal teks anekdot yang berfungsi untuk memberikan gambaran isi teks secara umum. Pada bagian ini, pembaca bisa membayangkan jalan cerita yang disampaikan di dalam teks secara garis struktur teks anekdot selanjutnya setelah abstraksi, yaitu orientasi yang berisi penjelasan umum mengenai latar belakang peristiwa yang diceritakan di dalam teks. KrisisStruktur teks anekdot selanjutnya yaitu krisis. Pada bagian ini akan disajikan cerita yang unik dan tidak biasa sehingga menarik perhatian pembaca. Tidak jarang juga, bagian ini diselipkan pengalaman pribadi penulis. ReaksiReaksi merupakan struktur teks anekdot yang menguraikan penyelesaian dari masalah yang diangkat di dalam teks. Cara penyelesaian dalam teks anekdot dilakukan secara unik dan tidak terduga sehingga menarik perhatian pembaca. KodaBagian akhir dari cerita anekdot adalah koda yang berfungsi untuk menutup cerita. Bagian ini juga bisa berisi pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada para pembaca, namun dikemas dengan bahasa yang ringan dan lucu. Ciri Ciri Teks AnekdotTeks anekdot memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dengan teks lainnya. Berikut ini yang bukan ciri ciri teks anekdot adalah isi cerita yang berat dan tidak lucu, karena fungsi teks anekdot sendiri adalah untuk menghibur pembaca. Berikut beberapa ciri yang dimiliki teks anekdot. Menggunakan Kiasan atau PerumpamaanSalah satu ciri yang dimiliki teks anekdot yaitu penggunaan kata kiasan atau perumpamaan seperti pada cerita dongeng. Teks anekdot biasanya mengangkat cerita imajinatif, meskipun tidak jarang pula diselipkan kisah nyata yang benar-benar terjadi di lingkungan dan KritisCiri khas selanjutnya yang dimiliki teks anekdot yaitu berisi kisah atau cerita lucu dan menggelitik, namun menyisipkan sindiran atau kritik. Dalam penyampaiannya, teks anekdot harus dilakukan secara kritis dengan bahasa yang menarik. Terselip KritikanTidak hanya sekadar teks cerita yang dibaca sambil lalu, teks anekdot juga memuat kritikan atau sindiran terhadap pemerintah atau masyarakat secara umum. Meski begitu, teks ini dikemas dengan bahasa yang lucu dan ringan sehingga masyarakat bisa menerimanya dengan baik. Dengan begitu, bisa dikatakan jika teks anekdot ini merupakan cerita humor yang sengaja dibuat untuk mengkritik dan menyindir masalah-masalah yang ada di kehidupan mulai dari masalah politik, sosial, hingga isu hangat yang sedang viral. Mengangkat Objek Orang PentingTokoh yang diangkat dalam teks anekdot biasanya tokoh-tokoh penting dan populer yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Isi cerita dalam teks anekdot bisa tentang publik figur, pemerintah, keluarga, atau orang-orang di sekitar. Kaidah Kebahasaan Teks AnekdotSesuai dengan fungsi teks anekdot yang berisi cerita lucu yang menghibur sekaligus terselip sindiran, dalam penulisan teks anekdot juga perlu menerapkan kaidah kebahasaan yang berlaku. Nah, berikut ini beberapa kaidah kebahasaan yang perlu diterapkan dalam menulis teks anekdot. Menggunakan pertanyaan dan pernyataan yang disampaikan secara kreatif dan retorik. Penulisan teks harus berdasarkan urutan struktur teks anekdot yang berlaku mulai dari abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Menggunakan konjungsi atau kata hubung untuk menjelaskan peristiwa yang diceritakan di dalam teks. Menggunakan kata kerja dan keterangan waktu lampau. Menggunakan kalimat yang sifatnya memberikan perintah. Isi teks anekdot disampaikan secara runtut dan kronologis berdasarkan urutan waktu Membuat Teks AnekdotBagi Sobat Pijar yang ingin membuat teks anekdot, maka perlu memperhatikan cara yang benar dan tepat. Berikut langkah-langkah dalam menulis teks anekdot yang baik dan benar. Menentukan Topik CeritaSesuai dengan fungsi teks anekdot, topik yang diangkat dalam teks anekdot berkaitan dengan kritikan atau sindiran kepada seseorang. Maka dari itu, langkah pertama yang harus dilakukan saat menulis teks anekdot yaitu menentukan topik cerita. Dengan menentukan topik, Sobat Pijar bisa menentukan peristiwa penting dan unik yang ingin digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran terhadap tokoh yang diceritakan. Meski begitu, hal yang perlu diperhatikan yaitu menjaga jalan cerita tetap berhubungan dengan peristiwa nyata yang disampaikan dengan bahasa yang lucu dan menghibur, namun tetap mengandung pesan Informasi dan Bahan CeritaSetelah menentukan topik, langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan informasi dan bahan yang ingin diceritakan di dalam teks anekdot. Beberapa bahan yang bisa digunakan dalam penulisan teks anekdot antara lain pesan moral yang ingin disampaikan, humor, dan tokoh yang diceritakan. Selain itu, kamu juga perlu menerapkan cara penyampaian yang lucu dan menghibur, namun tetap mengandung nilai Penyusunan KerangkaJika bahan-bahan yang dibutuhkan sudah dikumpulkan, langkah selanjutnya dalam menulis teks anekdot yaitu melakukan penyusunan kerangka teks sesuai struktur yang diberlakukan. Dalam penulisan teks anekdot juga tidak perlu semua bagian strukturnya ditulis secara tersurat. Bagian struktur teks anekdot juga bisa disampaikan secara tersirat alias implisit. Dengan begitu, pembaca bisa menyimpulkan isi cerita anekdot sesuai tafsiran dan pemahamannya sendiri. Melakukan Pengembangan KerangkaJika kerangka teks anekdot sudah disusun, langkah selanjutnya dalam penulisan teks anekdot yaitu mengembangkan kerangka teks hingga menjadi sebuah teks anekdot yang lucu dan menarik. Tidak hanya menarik, fungsi teks anekdot juga sebagai sindiran yang mengandung pesan moral. Menyunting TeksLangkah terakhir yang perlu dilakukan dalam menulis teks anekdot yaitu melakukan penyuntingan atau pengeditan teks. Cara mengevaluasi teks anekdot biasanya dilihat dari aspek ketepatan penggunaan EYD, kalimat efektif, dan penggunaan kata baku, serta tidak Teks AnekdotSetelah memahami fungsi teks anekdot beserta struktur dan cara menulisnya, Sobat Pijar pastinya sudah bisa menulis cerita anekdot yang benar, bukan? Nah, agar makin paham, berikut ini salah satu contoh teks anekdot beserta strukturnya. Judul Obrolan Kakak AdikAbstraksiDi Minggu pagi yang cerah, ada sepasang kakak beradik yang sedang asyik menonton televisi di ruang keluarga. Mereka sedang menonton acara berita yang menampilkan ibu-ibu pejabat yang sedang liburan ke luar negeri. Orientasi Ketika mereka menonton tayangan berita tersebut dan layar TV menyorot wajah ibu-ibu pejabat tersebut, mereka saling melontarkan komentar. Kakak dan adik itu saling mengutarakan pendapat mereka mengenai ibu-ibu pejabat tersebut. Krisis “Ibu-ibu pejabat itu cantik ya, Dek? Coba deh, lihat baju yang dipakai. Bagus sekali,” ujar sang kakak. “Ya jelas bagus, dong! Kan mereka pejabat, pastinya punya uang yang banyak. Baju yang mereka pakai harganya pasti mahal,” jawab si adik. “Coba lihat riasan yang digunakan ibu-ibu itu, bagus juga, ya? Warna-warni seperti ingin pentas lenong. Lihat juga, wajah ibu-ibunya juga sangat licin dan halus kayak seluncuran waterboom,” celetuk sang kakak. “Haduh, Kak! Jangan salah, mereka itu pasti perawatan wajahnya sama seperti artis-artis Korea. Uangnya banyak, pasti bingung gimana cara menghabiskannya,” ujar si adik menimpali. Reaksi“Tapi, tunggu deh. Mana coba panggungnya, kok nggak kelihatan sih?” tanya sang kakak. “Panggung apa, Kak?” timpal si adik. “Loh… Aku pikir, mereka itu mau konser ala girl grup K-Pop. Dandanannya heboh begitu,” ujar sang kakak. KodaKedua kakak beradik tersebut akhirnya tertawa terbahak-bahak. _________________________________________________________________Baca juga Struktur Teks Negosiasi beserta Ciri, Kaidah Kebahasaan, dan ContohnyaDari ulasan di atas, fungsi teks anekdot adalah untuk media menyindir atau mengkritik, namun disampaikan dalam bahasa yang lucu. Dalam penulisan teks anekdot juga harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan yang sesuai. Selain teks anekdot, masih banyak, lho, jenis teks kebahasaan lainnya. Yuk, cari tahu lebih banyak tentang teks kebahasaan dan materi Bahasa Indonesia lainnya di Pijar Belajar. Selain punya banyak materi belajar untukmu, Pijar Belajar juga punya banyak latihan soal dan pembahasannya, lho. Tunggu apa lagi? Yuk, download Pijar Belajar sekarang!
Berikut tentang teks eksplanasi lebih dalam dari berbagai sumber, senin (1/11/2021). Berikut ini yang bukan ciri ciri teks anekdot adalah. Kunci jawaban pelajaran bahasa indonesia, kelas 6 sd berikut ini lengkap. Tujuan Contoh Fungsi Jenis from www.dosenpendidikan.co.id Teks eksplanasi berisi sebab dan akibat suatu
“Anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur humor yang hingga kini masih populer.” Pernahkah Anda membaca koran atau majalah dan menemukan cerita singkat yang berisi tentang gurauan tetapi berbau kritik? Atau mungkin Anda sering menemukan kritikan di media sosial dengan bentuk yang santai namun berbobot? Mungkin teks tersebut adalah salah satu bentuk dari cerita singkat yang biasa digunakan untuk mengkritik atau disebut sebagai anekdot. Saat belajar bahasa Indonesia di bangku sekolah, Anda tentu mengenali teks cerita yang seperti ini. Cerita singkat ini selalu menjadi perhatian di media cetak karena pembacanya tidak akan merasa bosan meskipun sudah dibaca berulang kali. Melalui teks anekdot, kritikan yang biasa ditujukan untuk layanan publik, sosial, lingkungan, dan politik dibungkus dengan cerita menarik dan lucu sehingga mudah dimengerti. Pengertian secara umum, teks anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur lucu di dalamnya serta bermaksud untuk mengkritik sesuatu atau seseorang. Hal yang umumnya menjadi topik dalam anekdot antara lain layanan publik, lingkungan, sosial, dan bidang politik. Cerita dalam teks ini dibuat dengan melibatkan orang-orang di dunia nyata, terkenal maupun tidak, sebagai tokohnya dan tempat serta waktu yang mudah diidentifikasi. Definisi anekdot tidak hanya sebatas cerita singkat, namun mengandung kritikan yang diselipkan unsur lucu. Meskipun terdapat unsur lucu, anekdot tidak dapat disebut sebagai lelucon karena tujuan utama teks ini adalah untuk mengungkapkan keadaan sebenarnya atau menggambarkan sifat karakter seseorang dengan pembawaan yang ringan sehingga mudah dipahami oleh para pembaca. Bentuk dari anekdot dapat berupa percakapan antara dua orang atau berbentuk seperti cerita pendek yang singkat. Teks ini juga dapat berbentuk monolog singkat seperti yang beredar di Uni Soviet pada zaman dahulu. Anekdot terkadang berisi sindiran alami. Sebagai contohnya, anekdot politik yang tersebar sebagai satu-satunya cara untuk mencela dan memperlihatkan kejahatan dari sistem politik dan pemimpin di bawah rezim otoritarian Uni Soviet. Vladimir Lenin, Nikita Khrushchev, dan Leonid Brezhnev menjadi bahan tertawaan saat itu. Bahkan saat ini, anekdot yang menceritakan tentang Vladimir Putin sedang meluas jadi bahan tertawaan masyarakat setempat. [read more] 2. Fungsi Anekdot Fungsi anekdot sebagai cerita singkat dibagi menjadi dua, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer teks ini adalah sebagai sarana ekspresi ketidakpuasan, kemarahan, dan kejengkelan terhadap suatu hal yang secara umum sudah diketahui oleh masyarakat. Semantara itu, teks sekundernya sebagai hiburan dengan analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu. 3. Tujuan Anekdot Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teks ini memiliki tujuan-tujuan yang menjadi latar belakang bagi penulis untuk membuat dan memublikasikan teks tersebut. Tujuan anekdot antara lain yaitu untuk membangkitkan tawa bagi pembaca, sebagai sarana penghibur, dan sebagai sarana kritik. Setiap cerita anekdot terdapat tujuan utama yang ingin disampaikan. 4. Ciri-Ciri Anekdot Teks anekdot memang hampir sama dengan cerita humor biasa, namun terdapat ciri-ciri khusus yang dapat membedakan keduanya. Ciri-ciri anekdot di bawah ini dapat digunakan untuk lebih memahami bentuk dari teks tersebut. Berupa Teks Perumpamaan Pertama, anekdot berupa teks perumpamaan. Hal tersebut karena anekdot mendekati bentuk dongeng yang ceritanya imajinatif, namun tetap berdasarkan hal nyata yang terjadi di masyarakat. Tokoh, tempat, maupun suasana dibuat sedemikian rupa agar seperti di kehidupan sehari-hari. Menceritakan Tokoh-Tokoh Penting Kedua, tokoh-tokoh penting. Teks yang sering digunakan untuk mengkritik layanan publik ini menampilkan tokoh-tokoh penting yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya orang-orang pemerintahan seperti presiden, politikus, gubernur, walikota, bahkan sampai anggota keluarga sekalipun. Terdapat Unsur Humor Ketiga, terdapat unsur humor. Lelucon yang biasa terdapat di anekdot tidak seperti pada cerita humor biasa, namun lelucon yang menyindir dan mengkritik. Guyonan pada teks ini terkadang berkaitan dengan isu-isu dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum. Terdapat Kritikan Keempat, terdapat kritikan. Salah satu tujuan dibuatnya teks ini adalah untuk mengkritik maupun menyindir seseorang dengan cara yang berbeda. Melalui anekdot, sindiran yang ditujukan dapat dengan mudah dicerna oleh pembaca. 5. Struktur Anekdot Seperti teks dalam bahasa Indonesia pada umumnya, struktur anekdot dibuat agar membuat tulisan lebih rapi dan sesuai. Struktur anekdot terdiri dari abstrak, orientasi, even, krisis, reaksi, koda, dan re-orientasi. Abstrak Pertama, abstrak. Bagian ini berisi pengenalan serta gambaran awal tentang isi dari teks anekdot. Biasanya, abstrak berada pada awal paragraf sebagai pembuka. Orientasi Kedua, orientasi. Setelah diberi penggambaran di abstrak, orientasi menjelaskan tentang awal mula serta latar belakang peristiwa utama dalam anekdot dapat terjadi. Bagian ini juga memperkenalkan tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang ada di dalamnya Even Ketiga, even. Bagian ini berisi tentang rangkaian cerita atau peristiwa dalam cerita. Krisis Selanjutnya, krisis mengandung inti masalah yang ada di dalam anekdot. Untuk memecahkan masalah yang ada di bagian krisis, bagian reaksi ada sebagai jalan penyelesaian cerita. Koda Terakhir, koda. Setelah inti permasalahan yang telah dipecahkan, akan terjadi perubahan atau respon yang dialami oleh tokoh dijelaskan di bagian ini. Re-orientasi berfungsi sebagai bagian penutup atau akhir teks anekdot. Meskipun struktur teks ini banyak dan bermacam-macam fungsinya, hal yang paling dasar dalam sebuah teks anekdot adalah singkat sesuai struktur dan kaidah anekdot. Seperti teks bahasa Indonesia lainnya, kaidah bahasa perlu diperhatikan agar Anda dapat membuatnya dengan benar. Kaidah kebahasaan anekdot, antara lain Menggunakan kalimat pertanyaan retorik dengan keterampilan bahasa kreatif dan efektif. Membuat dan menulis sesuai dengan struktur, dimulai dari abstrak dan diakhiri dengan koda. Peristiwa di dalamnya dihubungkan dengan konjungsi dan diurutkan berdasarkan waktu kejadian. Menggunakan kata keterangan waktu lampau. Menggunakan kata kerja atau predikat. Terdapat penggunaan kalimat perintah. Melalui struktur dan kaidah di atas, Anda dapat mulai membuat anekdot Anda sendiri. Ciri, struktur, dan kaidah anekdot dapat Anda gunakan untuk membedakan teks ini dengan cerita humor yang beredar. Inti dari anekdot adalah pesan dan sindiran secara umum yang ingin disampaikan oleh penulis. 6. Contoh Anekdot Setelah membaca dan memahami penjelasan di atas, Anda perlu membaca karya sastra anekdot untuk dapat lebih mengerti teks ini. Contoh anekdot di bawah ini berjudul “Sekolah Bertarif Internasial” —– Sekolah Bertarif Internasional Bu Guru memasuki kelas satu persatu saat lonceng sekolah berbunyi di Kota A. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil membawa selembaran pengumuman. “Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gembira untuk kalian. Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman untuk dibagikan. Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung belajar dengan taraf internasional, Bu!” “Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau kamu Ical?” “Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah lebih banyak lagi.” “Lho? Kenapa?” “Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical. Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.” “Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical. —– Anekdot di atas menceritakan tentang guru yang bertanya kepada murid-muridnya terkait perubahan status sekolah mereka menjadi taraf internasional. Berbeda dengan Jono, Ical memberikan pendapat yang sinis dan tidak mengenakan karena seiring berubahnya status sekolah pasti diikuti dengan perubahan biaya pendidikan. Anekdot tersebut mengkritik tentang sistem pendidikan yang masih menekankan kepada biaya yang dibebani oleh setiap siswa di dalamnya. Jika bentuk anekdot di atas seperti cerita pendek, anekdot di bawah ini disajikan dengan bentuk dialog antara dua tokoh dengan judul “Bebas Dari Kemiskinan”. —- Bebas dari Kemiskinan Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju. Obama bertanya, “Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?” Tuhan menjawab, “negaramu akan bebas dari kemiskinan 25 tahun lagi” Mendengar jawaban tersebut, Obama menangis tersedu-sedu. Lalu, Tonny Abbott bertanya kepada Tuhan, “kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan, Ya Tuhan?” Tuhan menjawab, “negaramu akan bebas dari kemiskinan 20 tahun lagi” Tonny Abbott juga menangis tersedu-sedu. Giliran Jokowi yang bertanya kepada Tuhan, “kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?” Mendengar pertanyaan itu, Tuhan langsung menangis tersedu-sedu. —- Anekdot di atas menceritakan tentang para pemimpin bangsa yang bertanya kepada Tuhan secara bergiliran tentang kemiskinan di bangsanya. Tuhan menjawab pertanyaan Obama dan Tonny Abbott dengan angka. Lalu setelah mendengar jawaban tersebut, keduanya langsung menangis. Tidak dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Jokowi kepada Tuhan, kebalikannya, sebelum dijawab Tuhan yang menangis. Hal tersebut berarti bahwa Tuhan tidak bisa memprakirakan kapan kemiskinan akan tuntas di Indonesia. Anekdot ini merupakan sindiran kepada pemerintah terhadap kasus kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat yang tidak terlihat ujungnya. Di bawah ini adalah contoh lain anekdot tentang pemerintahan dengan judul “Bapak Kasih Makan Apa?” —- Bapak Kasih Makan Apa? Bagi Pak Memed memiliki peternakan yang besar bukanlah hal yang mudah. Petugas dari dinas peternakan setempat yang hendak melakukan survei harus diterima baik oleh Pak Memed. Terkadang pertanyaan survei ini membuat Pak Memed merasa frustasi. Siang ini, salah satu petugas survei juga akan dijadwalkan datang ke perternakannya. Jika Pak Memed tidak berhasil menjawab survei dengan benar, maka Pak Memed harus membayar denda. Datanglah petugas survei pertama, petugas ini bertanya, “Sapi-sapi yang ada disini, bapak kasih makan apa saja, Pak Memed?”. Pak Memed menjawab dengan percaya diri, “Sudah jelas toh. Sapi-sapi di sini pasti saya kasih makan rumput”. “Apa? Hanya rumput? Tidak bisa Pak Memed, Sapi tidak boleh hanya makan rumput. bapak didenda 1 juta karena hanya memberi makan rumput”, sergah petugas pertama. Hal tersebut membuat Pak Memed sedih karena harus membayar denda. Hari berikutnya juga telah dijadwalkan akan ada pemeriksaan peternakan pak Memed oleh petugas kedua. Kali ini Pak Memed tidak mau dikenakan denda lagi sehingga ia sudah menyiapkan jawaban yang bagus apabila ditanya dengan pertanyaan yang sama. Ternyata benar, petugas kedua juga memberikan pertanyaan yang sama, “Sapi-sapi yang ada di sini, bapak kasih makan apa saja, Pak Memed?”. Dengan tenang Pak Memed menjawab, “Sapi-sapi ini saya kasih makanan enak-enak seperti pasta, keju, burger dan western food lainnya”. Mendengar jawaban Pak Memed, petugas merasa sangat marah. Akhirnya, seperti hari kemarin, Pak Memed didenda lagi sebesar 2 juta rupiah. Malamnya Pak Memed berpikir keras kira-kira jawaban apa yang paling tepat untuk petugas selanjutnya. Setelah berpikir lama, Pak Memed akhirnya mendapatkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan dari petugas ketiga esok hari. “Sapi-sapi yang ada disini, bapak kasih makan apa saja, Pak Memed?”, tanya petugas ketiga. Pak Memed tidak langsung menjawab, ia mengeluarkan dompet dan mengeluarkan uang sebesar seratus ribu rupiah. Petugas tersebut merasa tersinggung, “Wah bapak mau menyuap saya ya?”. Pak Memed tertawa dengan prasangka dari petugas ketiga ini. Setelah selesai tertawa, Pak Memed menjelaskan, “Saya tidak ingin menyuap bapak, saya hanya memberikan uang seratus ribu rupiah pada sapi-sapi saya”. Mendengar jawaban tersebut tentu saja petugas ketiga merasa heran, “Loh, kenapa malah di kasih uang?”. Pak Memed pun menjawab, “Iya Pak, biar mereka bisa beli makan sendiri”. —- Anekdot di atas menceritakan tentang pak Memed yang saat itu ditanyakan tentang pakan sapi-sapinya. Jawaban pertama, rumput yang dianggap masuk akal malah membuat ia dikenakan denda satu juta. Sedangkan jawaban kedua, yang tidak masuk akal malah membuat ia dikenakan denda yang lebih besar lagi yaitu sebesar dua juta. Dianggap tidak benar dalam menjalani tugas, akhirnya pak Memed menjawab dengan jawaban yang sangat tidak terduga. Anekdot ini mengkritik kinerja petugas pemerintahan dalam memeriksa saat di lapangan. Contoh anekdot dengan judul “Hanya Anjing yang Boleh Buang Sampah” di bawah ini ditujukan untuk layanan publik. —- Hanya Anjing yang Boleh Buang Sampah Di sebuah desa yang terletak di Bogor bagian selatan, yang dulunya memiliki lingkungan yang sehat dan asri, kini sudah tercemari dengan sampah yang menumpuk di pinggir jalan. Joko, sebagai warga setempat, melaporkan keadaan ini ke pak RT. “Pak, lingkungan kita yang bersih dan asri sekarang udah gak nyaman lagi karena adanya tumpukan sampah di pinggir jalan sana. Kira-kira apakah bisa bapak menindaklanjutinya?” tanya Joko kepada Pak RT. “Oh tentu saja. Tenang, sudah saya rencanakan semuanya untuk mengatasi permasalahan kita bersama” jawab Pak RT dengan wajah yang optimis. Keesokan harinya, Joko melihat papan yang bertuliskan “HANYA ANJING YANG BUANG SAMPAH DISINI” tepat di atas tumpukan sampah tersebut. Melihat papan yang terpasang, akhirnya Joko kembali lagi ke Pak RT. “Pak, sekarang ada papan yang ada tulisannya di atas tumpukan sampah sana.” Lapor Joko. “Oh iya, itu saya yang buat. Dengan begitu, tidak akan ada yang buang sampah lagi bukan? Loh wong yang boleh buang sampah cuma anjing dan mana mungkin anjing melakukan itu” jelas pak RT. Akhirnya Joko pulang dengan perasaan kecewa. Keesokannya, dari kejauhan Pak RT melihat Joko membawa anjing yang menggigit plastik besar berisi sampah. Ternyata plastik tersebut dibuang di pinggir jalan. Pak RT langsung menghampiri Joko. “Waduh, Joko kok malah buang sampah di sini? Bukannya kamu yang minta solusi dari saya kemarin?” Tanya pak RT dengan nada yang sedikit tinggi. “Loh, jangan salahkan saya pak. Saya tidak membuang sampah. Kan yang buang sampah itu anjing saya bukan saya.” Kata Joko. Pak RT terdiam. “Lagipula kan yang boleh buang sampah disini hanya anjing kan? Ya saya tidak melanggar dong. Yaudah pak saya mau jalan lagi. Selamat pagi pak” kata Joko langsung pergi meninggalkan pak RT. Pak RT kebingungan terhadap jawaban Joko. —- Anekdot di atas menceritakan tentang pemimpin daerah yang tidak tepat dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi permasalahan di lingkungan dengan solusi yang nyeleneh’. Anekdot ini merupakan sindiran kepada pelayanan publik terhadap kasus sampah yang menumpuk di lingkungan masyarakat dengan harapan ditemukannya solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Setelah mengetahui pengertian, fungsi, tujuan, sampai dengan contoh anekdot, sudah saatnya Anda mulai membuat anekdot sendiri. Hal yang paling penting dalam anekdot adalah unsur humor serta pesan-pesan yang akan disampaikan. Menggunakan anekdot sebagai sarana untuk mengkritik, membuat pembaca akan dengan mudah memahami dan mengerti apa yang ingin disampaikan karena bahasa yang digunakan ringan. [/read]
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, pernyataan berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah membentuk daging. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Tulang yang ditunjuk oleh tanda panah pada gambar tersebut adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Ada beragam jenis teks atau bacaan yang kita kenal selama ini. Salah satu jenis teks yang biasa kita temukan adalah teks anekdot. Berikut akan dibahas pengertian teks anekdot, struktur teks anekdot, dan contoh teks anekdot. Agar lebih mudah dipahami, akan diberikan juga contoh teks anekdot beserta strukturnya. Pengertian Naskah Anekdot Pengertian Apa sebenarnya naskah anekdot itu? Anda mungkin sering mendengar tentang jenis naskah atau teks yang satu ini. Anda juga mungkin sebenarnya sudah sering membaca teks jenis ini. Namun, bisa jadi Anda belum memahami pengertian teks anekdot yang sebenarnya. Naskah anekdot adalah naskah yang memuat sebuah cerita pendek yang sifatnya lucu. Cerita yang disajikan tersebut bukan dibuat tanpa tujuan melainkan untuk menyampaikan sebuah kritik. Pada umumnya, kritik yang termuat di naskah anekdot adalah kritik terhadap layanan publik di berbagai bidang. Cerita yang disajikan dalam sebuah naskah anekdot bersifat lucu namun pesannya bisa tepat sasaran. Kritik yang disampaikan jelas terlihat hanya saja dikemas dengan cara yang lucu. Biasanya cerita yang disajikan merupakan pengalaman seseorang bukan sebuah karya fiksi. Ciri-Ciri Anda bisa mengenali jenis naskah dari ciri-ciri yang dimiliki naskah atau teks tersebut. Setiap jenis naskah memiliki ciri khas masing-masing. Begitu juga dengan naskah anekdot yang punya kriteria tertentu. Berikut adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh teks atau naskah anekdot. Biasanya menggunakan karakter hewan dan manusia di dalam cerita. Karakter yang dimiliki lebih mendekati pada karakter pada naskah dongeng. Mengandung cerita yang lucu atau bersifat humoris sehingga bisa membuat pembacanya tertawa. Mengandung sebuah kritik atau sindiran terhadap pihak tertentu. Biasanya sindiran atau kritik yang termuat di naskah anekdot ditujukan kepada orang-orang yang memiliki kedudukan penting. Cerita yang dimuat di naskah anekdot memiliki hubungan erat dengan kenyataan atau realita yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Ceritanya singkat tidak bertele-tele namun mengandung makna yang jelas yaitu sindiran atau kritikan. Naskah anekdot memiliki struktur penulisan yang jelas berupa abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Anda bisa menggunakan acuan ciri-ciri ini untuk mengenali sebuah naskah anekdot. Selain itu, ciri-ciri ini juga bisa menjadi acuan bagi Anda untuk membuat naskah anekdot. Jenis-Jenis Ada beberapa jenis naskah anekdot yang beredar di sekitar kita. Berikut adalah beberapa jenis naskah anekdot menurut Luxemburg. 1. Artikel Naskah anekdot yang berupa artikel ditulis dengan format narasi. Penulisan naskah anekdot dalam bentuk artikel dilakukan dengan urutan yang jelas. Artikel anekdot akan memuat cerita nyata berdasarkan pengalaman seseorang. two. Cerpen Naskah anekdot dalam bentuk cerpen biasanya lebih lugas dan mudah untuk dipahami. Seperti kita tahu bahwa cerpen merupakan jenis cerita yang sangat mudah untuk diikuti. Anekdot dalam bentuk cerpen tentu akan lebih singkat dan membuat pembaca lebih mudah paham. 3. Teks Dialog Anekdot dalam bentuk teks dialog juga menjadi bentuk anekdot yang sangat mudah untuk dipahami oleh pembaca. Mereka yang malas membaca biasanya memilih untuk membaca jenis teks dialog. Tidak perlu ada banyak penjelasan namun cerita yang disampaikan bisa dipahami dengan mudah. Fungsi Penulisan Sebenarnya apa fungsi dari penulisan naskah anekdot? Pada dasarnya naskah anekdot memiliki dua fungsi yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Berikut penjelasannya. one. Fungsi Primer Fungsi primer naskah anekdot adalah mengekspresikan rasa tidak puas dan kritik. 2. Fungsi Sekunder Fungsi sekunder naskah anekdot adalah memberikan hiburan kepada pembaca. Anekdot menjadi sebuah cara menyampaikan kritik yang sangat bijak dan halus. Seperti kita tahu bahwa menyampaikan kritik tidaklah mudah. Orang yang kita kritik mungkin saja marah dan tidak terima. Penyampaian kritik dengan naskah anekdot ini akan membuat penerima kritik menjadi lebih ikhlas. Tujuan Penulisan Setiap jenis naskah dibuat untuk tujuan tertentu. Pembuatan naskah anekdot juga pasti memiliki tujuan tertentu. Kira-kira apa yang menjadi tujuan pembuatan naskah dengan muatan cerita lucu ini? Berikut adalah tujuan penulisan naskah atau teks anekdot. Naskah anekdot dibuat untuk menyampaikan sebuah sindiran maupun kritikan secara tidak langsung kepada pihak tertentu. Naskah anekdot dibuat untuk menghibur pembaca dan membangkitkan selera sense of humour para pembaca. Naskah anekdot dibuat untuk menunjukkan suatu kebenaran yang mungkin selama ini tidak diketahui oleh publik. Naskah anekdot dibuat untuk mengekspresikan rasa jengkel, kesal, marah, kepada pihak tertentu dengan cara yang humoris. Naskah anekdot dibuat untuk menarik perhatian publik mengenai suatu isu. Itulah tadi beberapa tujuan penulisan naskah anekdot. Intinya, naskah ini menjadi sarana bagi penulis untuk menyampaikan rasa marah dan kesal terhadap pihak tertentu. Namun, penyampaian rasa marah dan kesal itu dikemas dengan cara yang ringan dan lucu sehingga menarik perhatian publik. Perbedaan dengan Teks Lain Teks atau naskah anekdot seringkali disamakan dengan teks humour. Memang kedua teks ini sama-sama mengandung unsur lelucon. Namun, ada perbedaan yang sangat jelas antara naskah anekdot dengan naskah humor. Berikut adalah perbedaan naskah anekdot dan naskah humor yang perlu Anda tahu. Naskah anekdot dibuat untuk menyindir pihak tertentu sementara naskah humor tidak mengandung sindiran apapun. Naskah humour dibuat semata-mata untuk menghibur pembacanya tanpa ada maksud tertentu seperti menyampaikan kritik atau sindiran. Naskah anekdot memiliki aturan struktur penulisan sedangkan naskah sense of humor ditulis bebas tanpa aturan struktur tertentu. Naskah anekdot ditulis menggunakan bahasa baku yang sifatnya sopan sedangkan naskah humor memakai bahasa santai yang bersifat bebas. Kedua naskah ini memiliki perbedaan yang sangat jelas. Meskipun begitu, keduanya sama-sama bisa membangkitkan selera humor pembacanya. Kedua jenis naskah ini sama-sama dapat digunakan sebagai hiburan karena bisa mengundang gelak tawa. Struktur Penulisan Struktur Teks Anekdot Naskah anekdot ditulis dengan struktur yang sudah ditentukan. Penulisan naskah ini tidak sembarangan karena ada aturan struktur yang harus diikuti. Berikut adalah struktur penulisan naskah anekdot. 1. Abstraksi Bagian pertama dalam naskah anekdot adalah abstraksi. Abstraksi merupakan bagian pembuka yang berfungsi memberikan gambaran secara umum. Sebelum masuk ke bagian inti cerita, pembaca akan mendapat gambaran singkat terlebih dahulu di bagian ini. 2. Orientasi Setelah abstraksi, Anda akan masuk ke bagian orientasi. Orientasi merupakan bagian awal dari kejadian yang diceritakan. Orientasi juga berfungsi memberi penjelasan bagaimana peristiwa yang akan diceritakan ini bisa terjadi. Bisa dikatakan bahwa orientasi menjadi pembuka cerita naskah anekdot. 3. Krisis Bagian krisis adalah bagian inti dari sebuah naskah anekdot. Krisis ini menjadi bagian yang menjelaskan inti masalah dengan gaya yang tidak biasa. Naskah ini merupakan naskah anekdot sehingga penjelasan inti masalah dilakukan dengan memakai gaya bahasa yang unik dan lucu. 4. Reaksi Reaksi berhubungan erat dengan bagian sebelumnya yaitu krisis. Reaksi merupakan bagian dari paragraf yang memuat penyelesaian dari inti masalah. Sekali lagi, reaksi akan dituliskan dengan gaya bahasa yang unik dan mengundang tawa. 5. Koda Setiap teks memiliki bagian penutup untuk mengakhiri cerita. Koda adalah bagian penutup dari naskah anekdot. Itulah struktur penulisan naskah anekdot. Aturan struktur penulisan ini harus dipatuhi ketika Anda menulis naskah anekdot. Naskah anekdot yang baik tidak hanya memuat cerita yang lucu dan kritik yang tajam namun juga punya struktur yang bagus. Kaidah Kebahasaan Penulisan naskah anekdot juga harus mengikuti kaidah kebahasaan yang berlaku. Berikut adalah kaidah kebahasaan dalam penulisan teks anekdot yang baik. Penggunaan pertanyaan yang penyampaiannya kreatif dan bersifat retorik. Ditulis sesuai urutan struktur yang sudah ditentukan. Memakai konjungsi untuk menceritakan terjadinya peristiwa demi peristiwa. Menggunakan keterangan waktu lampau. Menggunakan kata kerja atau kata predikat. Menggunakan kalimat yang bersifat perintah. Cerita disampaikan secara runtut sesuai dengan urutan waktu atau kronologis. Itulah kaidah kebahasaan yang perlu ditaati dalam penulisan naskah anekdot. Penulisan naskah anekdot memang bisa dilakukan sesuai kreativitas Anda. Namun, pastikan Anda mengikuti aturan struktur dan kaidah kebahasaan tersebut. Selanjutnya akan diberikan contoh teks anekdot untuk membuat Anda jadi lebih paham. Baca juga artikel ini Metode Penelitian Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya Contoh i Obrolan Kakak dan Adik Abstraksi Sore hari yang cerah, sepasang kakak dan adik sedang menonton TV di ruang keluarga. Mereka menonton acara berita. Ada sebuah liputan yang menampilkan ibu-ibu pejabat sedang jalan-jalan ke luar negeri. Orientasi Saat layar TV menampilkan wajah ibu-ibu pejabat itu, kakak beradik ini saling berkomentar. Mereka saling mengutarakan pendapat masing-masing. Krisis “Wah, ibu-ibu itu cantik sekali ya dek? Lihat baju mereka juga bagus-bagus,” kata sang kakak. “Iya bagus, dong! Mereka kan ibu-ibu pejabat pasti punya banyak uang dan baju-baju mereka pasti harganya mahal!” sahut si adik. “Coba lihat, riasan ibu-ibu itu juga bagus sekali ya. Warna-warni seperti topeng. Terus coba kamu lihat, wajah ibu-ibu itu sangat halus dan licin seperti seluncuran di water blast!” “Jangan salah! Mereka pasti perawatan wajah seperti artis Korea, Kak!” Reaksi “Tapi, tunggu…mana panggungnya kok tidak terlihat ya?” “Panggung apa?” “Loh, kukira mereka mau konser ala grup band Chiliad-Pop karena dandannya heboh Koda Sepasang kakak beradik itu pun tertawa terbahak-bahak. Contoh ii Sedekah Abstraksi Pagi hari yang cerah, seorang anak muda sedang duduk di halte bis. Seperti biasa ia akan berangkat kerja naik bis. Pemuda itu memakai pakaian lengkap dan rapi. Tak jauh dari tempat pemuda itu duduk ada seorang kakek pengemis. Orientasi Si kakek berjalan mendekati anak muda tersebut. Ia mengulurkan tangannya dengan maksud meminta uang. Pemuda itu melirik tangan si kakek lalu merogoh saku celananya. Krisis “Ini, Kek. Kakek ada kembalian tidak?” ucap si pemuda sambil memberikan uang Si kakek mengangguk lalu merogoh saku celananya yang lusuh. Ia mengeluarkan beberapa lembar uang kemudian memberikannya kepada anak muda di hadapannya. Reaksi “Loh, Kek…ini kebanyakan… saja!” kata si pemuda. Koda “Enggak apa-apa, anggap saja ini Contoh iii Kursi Pejabat Pada suatu hari, ada dua orang sahabat sedang duduk di bawah pohon mangga yang sangat rindang. Keduanya sedang mengobrol sambil bermain tebak-tebakan. Wahyu “Andi, aku punya teka-teki untukmu! Kursi apa yang bisa membuat orang jadi lupa ingatan?” Andi “Apa ya? Hmm…pasti kursi goyang! Kursi goyang kan bikin kita santai terus mengantuk lalu tidur. Orang yang tidur kan bisa jadi Wahyu “Salah!” Andi “Terus apa jawabannya?” Wahyu “Jawaban yang benar adalah kursi DPR!” Andi “Lah, kenapa kursi DPR?” Wahyu “Iya, coba kamu pikir. Anggota DPR itu sebelum duduk di kursi DPR punya janji banyak ke rakyat. Tapi setelah mereka bisa duduk di kursi DPR, mereka langsung lupa dengan janji-janji yang sudah mereka buat. Mereka hilang ingatan!” Andi “Oh…betul juga kamu!” Contoh 4 Sebuah Negara yang Lucu Pada suatu hari ada dua sahabat yang berasal dari negara yang berbeda. Anton berasal dari Republic of indonesia sedangkan John berasal dari Swiss. Keduanya sedang menikmati makan siang di sebuah warung bakso pinggir jalan. Sambil menyantap bakso yang masih panas, Anton mengajak sahabatnya itu mengobrol. Anton “Hei, John. Swiss itu negara yang lucu ya?” John “Loh, memangnya kenapa lucu?” Anton “Apa ada laut di negaramu? Enggak, kan? Tapi negaramu punya kementerian yang tugasnya mengurus John “Hahaha…betul juga! Tapi tunggu dulu! Negaramu malah lebih lucu lho!” Anton “Memangnya, kenapa?” John “Negaramu punya menteri yang mengurus keuangan kan? Coba kamu lihat, memangnya negaramu punya uang?” Anton “Waduh!” Contoh five Bahaya Asap Rokok Suatu hari, Adit baru saja pulang dari sekolah. Ia naik bis seperti biasa dan melihat ada seorang pria setengah baya sedang asyik merokok di dalam bis. Crawlway mendekati pria tersebut. “Wah, asap kendaraan ada dimana-mana ya…saya jadi sesak napas ini,” kata Adit di dekat pria yang merokok. “Iya, memang polusi sekarang jadi semakin parah, kasian anak-anak!” sahut pria tadi. “Menurut Anda, enaknya orang-orang yang menyebabkan polusi ini diapain ya?” “Dihajar saja biar tahu rasa!” Crawlway pun langsung menonjok pria tadi dengan keras. Pria tersebut langsung bingung. “Asap rokok itu ten kali lebih bahaya daripada asap kendaraan! Tuh, lihat banyak anak-anak di sini baru pulang sekolah!” ucap Adit sambil berlalu pergi. Perkembangan Naskah Anekdot Masa Kini Naskah anekdot sangat mudah ditemukan. Biasanya naskah anekdot ada di surat kabar atau majalah. Media cetak seperti ini biasanya memberi ruang khusus bagi pembaca untuk mengirimkan naskah anekdot karya mereka. Seiring dengan perkembangan zaman, anekdot semakin mudah untuk ditemukan. Bentuknya pun juga berbeda. Berikut adalah macam-macam anekdot yang sering kita temukan saat ini. Broadcast Messages Cerita anekdot saat ini bisa ditemukan dengan mudah melalui broadcast letters. Biasanya cerita anekdot disebarkan di grup Whatsapp atau media komunikasi lainnya. Narasi singkat berisi kejadian lucu dan kritikan tajam ini justru menjadi konten favorit bagi banyak orang. Komik Singkat Cerita anekdot sekarang juga banyak dikemas dalam bentuk komik singkat. Generasi muda mengenalnya dengan nama meme. Biasanya cerita anekdot yang dikemas dalam bentuk seperti ini banyak tersebar di media sosial seperti Instagram, Twitter, maupun Facebook. Itulah tadi pembahasan singkat mengenai teks anekdot. Anda bisa menemukan naskah anekdot lainnya di media sosial maupun surat kabar. Jika Anda tertarik, Anda juga bisa menulis sendiri naskah anekdot untuk menyuarakan kritikan Anda kepada pihak tertentu.
6 Teks Anekdot. Kemungkinan besar teks ini jarang diketahui orang. Tapi teks ini tergolong macam-macam teks. Namanya teks anekdot. Bukan sekadar cerita lucu, teks ini memiliki fungsi penting yakni mengkritik atau menyindir seseorang, instansi, atau kondisi sosial. Jadi kritik yang disampaikan dibalut dengan humor atau lelucon.
15 Berikut ini merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam daftar pustaka, kecuali . Jawaban anda: Bidang selingkung. 16. Berikut adalah cirri-ciri karangan. (1)Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis, (2)Nonfaktual atau rekaan. (3)Subjektif, (4)Biasanya berbentuk narasi, deskripsi, dan campuran.
. 180 24 58 220 139 63 363 477
berikut ini yang bukan merupakan fungsi anekdot adalah